Waktu tak pernah berhenti berputar, ia akan terus berjalan dan melihat aku tumbuh besar. Si wanita itu sedang berbicara kepada anak perempuan itu. Si wanita itu mengatakan sekarang aku sudah di bangku SMP. Tak terasa waktu telah berubah. Kini aku punya tanggung jawab lebih, begitu kata mereka. Sekolahku yang sekarang punya 4 lantai. Gedung itu berwarna hijau dan ada banyak anak baru lain di lapangan sedang berbaris. Seorang teman memanggilku ikut berbaris. Kami anak baru.
Duduk di bangku SMP. Aku tahu sekarang yang namanya pacaran. Aku punya pacar pertama. Laki-laki itu tinggi, pemain basket dan pakai kacamata. Aku menemukan sahabat. 2 orang sahabat. Semua berjalan baik-baik saja, saat aku putus dengan laki-laki itu aku tidak merasakan apapun. Aku ingin nangis, tapi tidak ada air mata bergulir di pipiku. Masa SMP adalah masa yang suram. Aku diejek, difitnah, dihina tak ada yang membelaku. Sahabat ? Mereka diam saja, tetap menemaniku tanpa syarat.
Sekarang, aku duduk di tahun terakhir di bangku SMP. Menyenangkan ? Sangat. Tahun ini, aku harus menghadapi Ujian Akhir Nasional pertama kalinya. Ujian Try Out ke-5, aku masuk di kelas A. Kelas dengan nilai yang baik. Nilaiku cukup baik. Pagi itu, kami semua menghadapi Ujian Akhir Nasional bersama. Sebulan menunggu hasil, tanggal 7 Juni 2010 hasil diumumkan. Kami diminta untuk menghubungi sekolah untuk mengetahui hasilnya. Di rumah yang baru dibeli beberapa tahun itu, aku dan kedua sahabatku menghubungi sekolah bersama. Hasilnya, kami bertiga lulus semua.
Liburan panjang telah lewat dan kami kembali masuk sekolah, di bangku SMA. Untuk keempat kalinya aku satu kelas dengan salah satu sahabatku. Sahabatku yang lain terpisah di kelas yang lain. Pelajaran yang sulit, teman yang beragam, masalah pertemanan, masalah cinta, masalah dengan guru, dan kekacauan. Sekuat hati menghadapi segala permasalahan yang ada. Kebodohan muncul dalam diriku saat aku bertemu dengan pacar baruku.
Beberapa bulan setelah pacaran, aku putus. Dia bagai anak kecil yang tidak mendapat permen. Dia mencari segala cara untuk mendapatkan diriku lagi. Permasalahan ini berdampak buruk pada citraku. Tak ada teman, kembali dihina, ia dibela, aku ditentang. Aku berjuang sendiri sampai aku di tahun terakhir SMA. Hari buruk itu telah tiada. Mereka masih membenciku. Menganggap aku orang yang tak berguna. Menurutku, manusia selalu memandang dari sampulnya bukan dari isinya. Tapi aku tidak tahu, dimana kesalahanku. Bukankah kalian bisa mengatakannya padaku? Aku akan mencoba untuk berubah. Aku pasti bisa berubah. Jika kalian beritahu aku.
Aku menunggu pengumuman kelulusan SMA. Hari ini, 20 Mei 2013, aku tahu kesalahanku sekarang. Bisakah kalian menunggu ? Aku berusaha semampuku untuk merubahnya.
0 comments:
Post a Comment