Monday, January 21, 2013

Ini Aku - Part 1

Pagi itu aku dilahirkan, bernafas melalui hidung sendiri. Merasakan lembutnya angin berhembus masuk ke dalam paru-paru. Masih merah dan mengeluarkan suara tangis. Siapakah aku ini sampai aku layak hidup di dunia ? Kata yang tak dapat aku ucapkan masa itu, kini dapat terucap lewat mulutku sendiri. Mengulang masa lalu yang penuh arti. 

Berjalannya waktu, melewati embun pagi dan terik matahari, derasnya hujan dan dinginnya air. Kini aku duduk di bangku SD. Aku sedang di sekolah, menunggu bel pulang berbunyi. Aku pulang. Seorang pria menjemputku dengan motor abu-abunya. Ia juga mengantar anak perempuan pertamanya ke sekolah yang sama sepertiku. Anak perempuan itu duduk di bangku SMP, ia lebih tua 7 tahun diatasku. 

 Aku sampai di sebuah rumah. Rumah yang juga toko tempat pria itu bekerja. Ia memanggilku untuk makan siang. Aku makan bersama pria itu. Setelah makan, aku akan naik ke lantai atas untuk bermain. Aku membayangkan diriku adalah si putri kerajaan yang hendak menikah dengan pangeran pujaan. Walaupun aku sendiri, aku selalu berpura-pura ada orang lain disisiku untuk memainkan perannya. 

Malam yang dingin, seorang wanita masuk ke rumah dengan wajah datar. Ia pulang dari kantor. Sekarang ada 4 orang di rumah, aku, si pria, si wanita, dan anak perempuan. Kami makan malam bersama dengan makanan yang tersedia. Suara televisi ikut mengisi acara makan malam kami yang ramai. Kami sebuah keluarga.

 Share/Bookmark